yang Diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
♧ Oleh:
Nama : Reva Agistina
NIS : 9252
Kelas : X IPS 3
I. Latar Belakang
Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan peserta didik guna mencapai hasil belajar tertentu dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru. Sedangkan Kristiantari (2010: 18) mengatakan bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan penyajian informasi dan aktivitas - aktivitas yang dirancang oleh guru untuk membantu memudahkan peserta didiknya agar dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu proses kegiatan penyajian informasi dengan sarana komunikasi yang membantu peserta didik agar dapat meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi secara lisan dan tertulis, serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia bersumber pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar bahasa merupakan belajar berkomunikasi dan belajar sastra merupakan belajar untuk menghargai karya manusia. Standar kompetensi pelajaran bahasa indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra indonesia.
Bahasa Indonesia termasuk salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia serta untuk menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat Indonesia, penting untuk kita mempelajari dan memahami Bahasa Indonesia secara baik dan benar (Afifah, 2012:2). Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat membantu peserta didik untuk membentuk karakter berbahasa sopan, budaya, mengemukakan pendapat dengan baik dan meningkatkan kemampuan imajinatif serta analisis.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tentang bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan formal, maupun pendidikan nonformal.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman peserta didik sekolah dasar. Akhadiah dkk. (1991: 1).
II. Pembahasan
A. Ruang Lingkup dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Menurut Cahyani (2009: 18) Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD mencakup empat aspek yaitu :
1. Mendengarkan
Mendengarkan merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi yang sangat penting dalam menjalankan kontak sosial dengan orang lain yang harus dimiliki oleh setiap orang. Orang yang memiliki kesopanan dalam berbicara dan mendengarkan dapat dipastikan orang tersebut termasuk kedalam orang yang bijaksana dan arif. Adapun 2 jenis mendengarkan yaitu:
a. Mendengarkan ekstensif yaitu proses mendengarkan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti sekarang ini ilmu teknologi yang semakin canggih sehingga dapat mendengarkan segala sesuatu lewat radio, televisi maupun media sosial.
b. Mendengarkan intensif yaitu kegiatan mendengarkan yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap makna yang dikehendaki.
2. Berbicara
Berbicara merupakan suatu proses komunikasi karena didalamnya terjadi pemindahan pesan dari sumber ke tempat lain. Dengan berkomunikasi maka pembicara dapat mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya kepada orang lain dengan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Berbicara termasuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
3. Membaca
Membaca yaitu suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca termasuk kedalam keterampilan tulis dan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.
4. Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan tiga keterampilan berbahasa yang lainnya. Menulis termasuk keterampilan tulis dan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif sama seperti halnya dengan membaca. Penyampaian informasi melalui sarana tulisan untuk berbagai keperluan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Akan lebih efektif apabila berbagai informasi yang antara lain berbentuk berita dan ilmu pengetahuan disampaikan melalui sarana tulisan.
B. Peran Media Sosial dalam Pembelajaran
Perkembangan teknologi yang sangat cepat berbanding lurus dengan perkembangan media sosial. Menurut McGrawHill, Presiden Pendidikan Tinggi, belajar secara efektif- dan dengan jenis teknologi yang tepat adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan peserta didik berhasil didalam kelas, selain itu sikap fokus peserta didik juga menjadi kuncinya (Belardi, 2013).
Teknologi telah menjadi bukti kehidupan sebagai media komunikasi dalam kehidupan sehari hari yang mempengaruhi pembelajaran bahasa, seperti media sosial yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern. Sosial media menjadi salah satu alternatif media pembelajaran. Tidak sedikit lembaga - lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi untuk media pembelajaran bahasa. Kebiasaan menggunakan media sosial ini dapat menjadikan penggunanya mengakses informasi dan mempelajari informasi yang diaksesnya sehingga tidak heran lagi jika saat ini perkembangan dan penyebaran bahasa berjalan dengan sangat cepat.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik merasa jenuh mengikuti proses belajar mengajar karena kurangnya kreativitas metode dan media mengajar. Inovasi pembelajaran bahasa Indonesia sangat perlu dilakukan agar pembelajaran tidak membosankan. Inovasi pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai media sosial diantaranya yaitu :
a. Instagram
Instagram memberikan peluang yang luar biasa untuk pembelajaran Bahasa bagi guru dan peserta didik. (Aydin, 2014 & Campos, 2015). Instagram menyediakan cara baru untuk peserta didik belajar bahasa dan budaya secara kritis, selain itu juga membantu peserta didik untuk merefleksikan proses pembelajaran bermakna (Chun, Smith & Kern, 2016). Secara historis, Instagram didirikan oleh duo Kevin systrom dan Mike Krieger. Pemanfaatan instagram sebagai media pembelajaran akan lebih memberikan peserta didik keleluasaan dalam berekspresi.
Sebagai media dalam kegiatan proses pembelajaran instagram juga menyediakan berbagai fitur untuk mendukung proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Diantara fitur - fitur tersebut yaitu pengguna instagram dapat membagikan foto/video yang sudah ada di album kamera pengguna ataupun mengambil gambar menggunakan aplikasi tersebut. Dalam pengunggahan gambar/video sangat relevan untuk membantu pelajar menulis secara efektif dalam bahasa Indonesia. Dengan istilah lain instagram berguna untuk membantu peserta didik belajar penulisan. Dengan adanya instagram pengguna juga bisa berkomunikasi dengan menggunakan siaran langsung yang dapat membantu dalam penyampaian proses pembelajaran.
b. YouTube
YouTube dapat menjadi alternatif untuk mempelajari keterampilan berbahasa dan sastra Indonesia, sebagai alat pengajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang aktif antar kelompok - kelompok peserta didik dalam rangka meningkatkan pengetahuan mereka (Herrman, 2006 , Carpenter et al, 2008). YouTube didirikan oleh Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim, yang sebelumnya merupakan karyawan pertama PayPal. Hurley belajar desain di Indiana University of Pennsylvania, sementara Chen dan Karim belajar ilmu komputer di University of Illinois at Urbana-Champaign.
YouTube adalah sebuah situs web berupa layanan video sharing populer yang memungkinkan penggunanya memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis. Youtube dapat memudahkan guru menyampaikan materi yang akan diajarkan dan peserta didik lebih termotivasi untuk fokus menyimak dan mengingat kembali apa yang mereka saksikan. Tidak hanya melihat, tetapi peserta didik juga menyimak, membaca dan mendengarkan. Selain sebagai media pembelajaran, youtube juga dapat meningkatkan kreatifitas dan pengembangan diri peserta didik.
c. Facebook
Facebook, Inc adalah sosial media online asal Amerika dan juga perusahaan jejaring sosial berbasis di Menlo, California, AS. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg dan teman – teman di asrama kuliahnya di Universitas Harvard yaitu Eduardo Saverin, Andrew Mc Collum, Dustin Moskowitz dan Chris Hughes.
Facebook merupakan website jaringan sosial yang berguna untuk media pembelajaran. Facebook dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dengan membuat grup di facebook yang dapat dijadikan tempat untuk berdiskusi antar guru dengan peserta didik, selain itu juga dapat digunakan untuk memberikan tugas dan juga memberikan alamat URL/Web. Fitur lainnya yang terdapat di facebook yaitu Wall facebook, fitur ini bisa digunakan sebagai papan informasi; Facebook note, fitur ini bisa digunakan untuk membuat tulisan singkat atau handout perkuliahan; fiture chating, fitur ini bisa digunakan untuk mengobrol langsung dengan sesama pengguna facebook lainnya yang telah menjadi teman, selain itu bisa menjadi media diskusi online.
d. Twitter
Twitter menjadi salah satu media pembelajaran yang sangat mudah di akses dengan menggunakan Handphone, hampir disetiap handphone berisi aplikasi yang dapat log-in di Twitter. Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring sosialnya diluncurkan pada bulan Juli.
Penggunaan twitter sebagai media pembelajaran sangat membantu guru dan peserta didik menjadi lebih aktif dan tertarik dalam pembelajaran karena twitter bisa menjadi media untuk berdiskusi dan memberikan komentar didalam sebuah forum, sebagai media untuk menjawab soal soal, sebagai media untuk memberikan informasi materi pembelajaran.
C. Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial
Firmansyah (2018) mengemukakan bahwa perubahan dan perkembangan bahasa pada seseorang dapat dipengaruhi beberapa hal termasuk lingkungan, yang termasuk lingkungan disini yaitu teknologi yang berkembang di masyarakat. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, memaksa kaum muda di zaman sekarang kurang memperdulikan penggunaan bahasa indonesia yang tepat. Anak muda sekarang lebih cenderung menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend. Pengaruh media sosial dapat memenuhi aspek fungsi definisi bahasa Indonesia yang tepat. Contoh terjadinya perubahan bahasa Indonesia akibat pengaruh media sosial yaitu penggunaan bahasa alay/gaul yang mengontaminasi kebakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Penggunaan bahasa alay/gaul oleh peserta didik ini menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia dan mempersulit penggunaan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan jika penggunaan bahasa alay/gaul ini terus berlangsung maka akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan peserta didik.
III. Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial ikut serta dalam membantu proses pembelajaran bahasa Indonesia. Akan tetapi kaum muda sekarang ini banyak yang menyalahgunakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena adanya media sosial. Oleh karena itu sebaiknya kita merawat dan melestarikan bahasa Indonesia dengan memanfaatkan media sosial yang tersedia.
🖇Daftar Pustaka:
https://www.kompasiana.com/rahmatriyadi6872/5b4b155b16835f73bb3f5fc4/pen ggunaan-media-sosial-sebagai-media-pembelajaran?page=all diunduh pada tanggal 6 Desember 2020
https://riau.haluan.co/2019/08/28/pembelajaran-bahasa-indonesia-di-sekolah- dasar/ diunduh pada tanggal 6 Desember 2020
http://eprints.unm.ac.id/11321/1/Nurlina%20Rosida_Pengaruh%20Media.pdf diunduh pada tanggal 6 Desember 2020
https://123dok.com/document/zk883k8z-kajian-pustaka-pembelajaran-indonesia- pengertian-pembelajaran-indonesia-purwasih.html diunduh pada tanggal
6 Desember 2020
Komentar
Posting Komentar